Selasa, 05 Juni 2018

Asuransi Syariah Halal

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pemirsa rahimakumullah.
Kita bicara asuransi adalah takaful, saling menjaga dan saling melindungi. Oleh karena itu benar atau tidaknya sebuah asuransi tergantung pada akadnya. Tak ada keraguan hukum asuransi adalah halal. Majelis Ulama Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa No 21 tahun 2001 menyebutkan bahwa hukum asuransi adalah halal manakala mengikuti akad-akad yang telah digariskan oleh fatwa MUI.
Apa akadnya? Akadnya adalah Tabarru, akadnya adalah ta’awun, saling tolong-menolong. Kalau toh ada investasi, itu akadnya adalah akad tijari (komersial). Maka benarnya sebuah transaksi, benarnya muamalah, tergantung pada akadnya.
Inilah intinya hadis: wallahu fi ‘awnil ‘abdi ma kanal ‘abdu fi ‘awnil akhih.
“Allah akan menolong hambanya manakala hambanya menolong hamba yang lain.”
Maka saat kami bayar premi, diniatkan untuk menolong saudara kita kalau nanti kena musibah. Saat saya bayar adalah sedekah saya, maka saat itu juga kita mengeluarkan dari diri kita harta yang kita miliki untuk mendapat pahala dan rida dari Allah karena menolong hamba Allah Swt.
Jangan ragu lagi, silakan berasuransi. Bukan melawan takdir, tapi kita memenuhi terhadap tuntutan takdir. Karena tak mungkin orang hidup tanpa musibah. Hatta sampai asuransi kematian, asuransi jiwa pun bukan kita menghindar dari mati, tapi manakala ada yang meninggal ia punya tabungan yang bisa diwariskan kepada keluarganya, sehingga tidak menyulitkan kepada yang hidup dengan persiapan kita berasuransi.
Percayalah bahwa asuransi syariah adalah halal dan sesuai dengan syariah, asalkan memenuhi apa yang telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, mengikuti apa yang telah ditentukan dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia. Terima kasih. Mudah-mudahan bermanfaat.
Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(KH Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, PhD adalah Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat.)
Untuk konsultasi GRATIS tentang asuransi syariah, silakan menghubungi saya:

Setyawan-08122789402

Source:Asep Sofyan

Kenapa Asuransi Ada?

A: Kenapa asuransi ada?tidak-ada-orang-bangkrut
Z: Menurutmu kenapa?
A: Karena orang tidak mau rugi besar.
Z: Kalau rugi kecil orang mau?
A: Sebetulnya tidak mau juga, tapi rugi kecil masih bisa ditoleransi daripada rugi besar.
Z: Contohnya bagaimana?
A: Jika kamu diminta bayar premi 1 juta tiap bulan, sanggup?
Z: Sangguplah.
A: Tapi jika kamu diminta bayar biaya rumah sakit sekaligus 50 juta, sanggup?
Z: Rasanya kalau dipaksakan masih sanggup, tapi berat dan sayang sekali.
A: Itu baru 50 juta, yang berarti masih sakit biasa. Bagaimana kalau terpaksa harus keluar 500 juta atau 1 miliar, yang berarti sakit berat semacam kanker dan stroke, apakah masih sanggup?
Z: Waduh, jelas tidaklah. Mobil dan rumah bisa lenyap kalau kayak gitu.
A: Jadi, pilih rugi 1 juta tiap bulan atau rugi 500 juta sekaligus?
Z: Kalau bisa sih tidak usah juga rugi 1 juta tiap bulan.
A: Masalahnya, kalau tidak mau rugi 1 juta tiap bulan, kamu bisa kehilangan 500 juta bahkan lebih.
Z: Tapi kehilangan 500 juta itu kan belum tentu terjadi, sedangkan 1 juta tiap bulan itu sudah pasti.
A: Itulah dia. Asuransi itu kerugian kecil yang dapat ditoleransi untuk menghindari kerugian besar yang tidak dapat ditoleransi. Sebagai orang asuransi, saya hanya kasih pilihan: mau keluar uang 1 juta tiap bulan (kerugian kecil yang pasti), atau kehilangan 500 juta sekaligus (kerugian besar yang masih berupa kemungkinan). Pilihan di tangan kamu.
Z: Jadi, dengan uang 1 juta tiap bulan, saya bisa dapat manfaat asuransi apa saja?
A: Pertama, asuransi untuk rawat inap. Pake kartu cashless. Boleh masuk kelas kamar 500rb. Dengan kartu ini, jika masuk rumah sakit dan butuh 20-100 juta, tidak usah khawatir harus mengorbankan tabungan.
Kedua, asuransi untuk penyakit kritis dengan UP 500 juta. Jika sakitnya tergolong berat seperti kanker, jantung, stroke, maka selain bisa menggunakan kartu cashless untuk rawat inap dan pembedahannya, juga dapat santunan sebesar 500 juta untuk menambal kekurangan dan biaya-biaya lainnya. Bukan hanya itu, setelah itu tidak usah bayar premi lagi karena sudah bebas premi sampai usia 65 tahun.
Ketiga, asuransi warisan sebesar 500 juta. Jika sakitnya tak tertolong lagi, atau tutup usia karena sebab lain, istri-anak mendapat bantuan 500 juta untuk melanjutkan kehidupan mereka.
Bagaimana?
Z: Baiklah. Sebagai orang yang berpikir rasional, saya pilih mencicil 1 juta saja tiap bulan.
A: Bagus. Itu cerdik dan bijaksana. []

Untuk konsultasi mengenai asuransi, silakan menghubungi saya:
SETYAWAN
08122789402
SOURCE: Asep Sofyan

Pertanyaan Peserta Training dg Tung Desem Waringin

Percakapan peserta Training dengan motivator Tung Desem Waringin

Tanya:

Pak Tung, saya Didik dari Palangkaraya. Saya datang hari ini spesial untuk acara ini. Kebetulan saya di bidang asuransi, saya sering ketemu nasabah-nasabah yang dia tahu persis sebenarnya asuransi itu penting, dia tahu biaya kesehatan itu mahal, tapi menunda-nunda, nanti ya nanti ya. Ada saran gak dari Bapak untuk kami yang bekerja di bidang asuransi, apa yang bisa kami sampaikan kepada para nasabah yang sebenarnya sangat tahu tentang pentingnya asuransi?

Jawab TDW:

Begini bapak-ibu, kalau ini saya ingat kisah pribadi saya. Saya dulu juga menunda-nunda asuransi. Ternyata begini, orang menunda karena dia merasa untungnya buat dia tidak jelas. Saya untungnya apa, saya kan asuransi keluar terus nih. Lalu untungnya apa? Nanti kalau mati, kan gak enak.

Tapi satu hari saya gabung asuransi karena agen asuransinya sakti mandraguna. Pada waktu itu saya tunda tunda, tapi orangnya ulet sekali. Padahal telepon sudah saya persulit, tetap dia datang lagi. Dia tanya kapan saya kosong, wah saya tidak tahu kosongnya kapan. Satu hari dia nongol di rumah saya, wah ini mesti karyawan saya yang bocorin. Saya bilang, sori ya sekarang ini waktu untuk keluarga. Dia tetep oke, tetep baik, dia tangguh.

Dan karena saya gak enak hati, lama-lama saya nerima juga. Saya heran. Saya itu kalau ada orang yang dahsyat tangguh, saya jadi kepengen tahu kenapa kok tangguh. Kenapa sih, kalau orang lain saya tolak satu kali dua kali, anda terus menerus dahsyat luar biasa?

Dia langsung cerita. Pak Tung, saya dulu juga gak setangguh ini. Tapi hari ini saya tangguh karena kenapa?  Satu hari pada waktu saya mau nawarkan asuransi juga, hampir close, saya merasa bahwa orang ini penting, bahwa dia harus punya asuransi, ternyata orang ini sibuk jadi gak bisa ketemu. Pada waktu itu sudah hampir ya, tapi dia sibuk lagi dan sibuk lagi. Akhirnya saya merasa gak enak hati, saya jadi lupa untuk tangguh, saya gembos, saya pikir nanti kalau butuh dia akan telpon sendiri, dan ini orang adalah saudara saya.

Ternyata dia tabrakan dan meninggal dunia. Ini sodara pak. Waktu saya datang, saya kecewa pak. Saya nangis lebih kenceng dari istrinya. Kenapa? Karena saya datang hanya membawa ucapan duka dan bunga doang. Mestinya saya datang harus ngasih dia 2 miliar.

Mulai hari itu saya janji pada diri saya sendiri, bahwa kalau saya merasa bahwa yang saya jual ini penting, saya harus sungguh-sungguh, saya tidak mau menunda-nunda, saya akan ketemu, kalau akhirnya dia nolak ya terserah dia. Akan saya usahakan terus, akan saya uber, karena saya tahu bahwa ini penting untuk dia. Nah, kalau saya melihat Pak Tung, Pak Tung ini mirip saudara saya.

Cilaka gak bapak ibu?

Ternyata begini lho bapak ibu. Orang menunda karena tidak jelas untungnya tidak tahu ruginya. Ketika orang tahu ruginya, aduh kalau aku nunda-nunda, something happen, mestinya anak istri saya bisa menerima banyak ternyata enggak, itu sangat painful.

Manusia itu otaknya mencari nikmat menghindari sengsara. Kalau tidak jelas nikmatnya, actionnya (pun tertunda). Tapi sayangnya 80% motivasi datang karena menghindari sengsara. Oo kalau anda gini dapat sekian sekian, anda gak peduli. Tapi kalau mendadak anda meninggal, keluarga anda gak dapat apa-apa cuma dapat karangan bunga, lha itu bapak-ibu. Langsung saya eksekusi, sini mana tanda tangan!




Source: Asep Sofyan

Mengenai Saya, silahkan Klik: https://www.linkedin.com/pub/setyawan-roses/44/583/bba

Foto saya
Peduli & Concern Tentang Sales - Saving & Personal Financial Planning