Kamis, 28 Januari 2016

Perencanaan Keuangan

image

Wealth Protection (Proteksi Kekayaan) adalah cara dan upaya yang dilakukan untuk menghadapi setiap risiko yang terjadi dalam kehidupan kita. Cara ini merupakan bagian dari Pengelolaan Keuangan sehingga tidak terjadi dampak yang buruk bagi masa depan.


Tujuan dari pengelolaan risiko :
1. Mengurangi risiko kerugian secara material
2. Menjaga agar perencanaan keuangan tidak terganggu oleh “Tragedi Finansial” yang datangnya selalu tiba-tiba dan tidak pernah direncanakan.
3. Mengelola agar uang yang biasanya digunakan untuk bersenang-senang, dialokasikan sebagai tabungan wajib, yang sekaligus berfungsi sebagai perlindungan.
4. Mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan buruk yang terjadi.

Atau dengan kata lain tujuannya adalah :
Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran akibat kerugian yang ditimbulkan oleh “Tragedi Finansial” yang pasti terjadi dalam kehidupan kita tanpa kita sendiri pernah tahu kapan waktunya.

Cara menghadapi Risiko
Ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu :
1. Mengendalikan risiko
2. Mempersiapkan Keuangan untuk menghadapi risiko

Mempersiapkan Keuangan untuk menghadapi risiko :
a. Mempersiapkan keuangan sendiri untuk menanggulangi risiko dengan cara membuka rekening khusus untuk menyimpan dana penanggulangan risiko
1. Tabungan I, khusus untuk perbaikan motor atau mobil akibat kecelakaan.
2. Tabungan II, khusus untuk biaya diri sendiri dan keluarga berobat ke rumah sakit
3. Tabungan III, khusus untuk biaya sekolah anak-anak
4. Tabungan IV, khusus untuk biaya santunan kematian

b. Mengalihkan dampak keuangan yang tidak mampu ditanggung sendiri kepada pihak asuransi

- Membayar premi setiap tahun untuk asuransi kendaraan bermotor
- Membayar premi setiap bulan untuk asuransi kesehatan keluarga
- Membayar premi setiap bulan untuk asuransi pendidikan
- Membayar setiap bulan untuk asuransi jiwa

Dalam hal mempersiapkan keuangan untuk menghadapi risiko, apakah pilihan terbaik yang bisa kita ambil ? Mempersiapkannya sendiri atau menyerahkannya pada pihak asuransi ?

Mempersiapkan sendiri
Keuntungan :
Apabila risiko sakit, kecelakaan, kematian tidak terjadi dalam kehidupan maka tabungan itu tetap menjadi milik kita.
Kerugian :
Apabila risiko sakit, kecelakaan, kematian benar-benar terjadi, maka tabungan yang dipersiapkan akan habis bahkan tidak mencukupi untuk menutup biaya yang timbul.

Menyerahkan kepada pihak asuransi
Keuntungan :
- Biaya lebih murah
- Apabila terjadi risiko sakit, kematian, kecelakaan mobil, maka biaya untuk menutup semua kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi sesuai dengan program yang kita pilih.

Asuransi
Mengapa asuransi penting bagi kita ?

1. Memberikan rasa aman kepada diri dan keluarga kita.
Apabila terjadi kematian, terutama kepada kepala keluarga, maka yang ditinggal akan mendapat santunan supaya dapat menjalankan kehidupan

2. Meringankan beban biaya rumah sakit
Saat ini biaya rumah sakit sangat mahal. Karyawan yang bekerja di perusahaan tanpa fasilitas kesehatan sebaiknya segera memiliki asuransi kesehatan

3. Melindungi penghasilan
Program asuransi saat ini bisa terus berjalan, bahkan memberikan penghasilan, sekalipun sang pemegang polis tidak lagi dapat bekerja akibat cacat tetap.

4. Melindungi harta benda, misal rumah dan mobil 
- Risiko kebakaran rumah sangat tinggi apabila tinggal di daerah perumahan - Risiko kerusakan mobil akibat kecelakaan dapat terjadi pada siapapun

5. Mengalokasikan dana konsumtif menjadi tabungan wajib
Dengan mengikuti asuransi, Anda harus rutin menabung setiap bulan dan mengurangi kebiasaan konsumtif.

6. Memiliki dana lebih di hari tua untuk menikmati hidup
Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan dana saat pensiun sangat besar terutama biaya kesehatan. Walaupun sudah ada uang pensiun, tidak ada salahnya memiliki lebih banyak dengan cara menabung lewat asuransi.

Suatu contoh
Ada yang menawarkan asuransi jiwa dan kesehatan bagi Anda yang berusia 37 tahun pria atau wanita dengan premi per bulan hanya 320 ribu selama 10 tahun pembayaran.
Anda akan mendapatkan :
- perlindungan kesehatan rawat inap di RS s.d. usia 75 tahun dengan plafon kamar 150 ribu per hari
- Biaya aneka perawatan di RS as charge (semua tagihan akan ditanggung)
- Batas penggantian per tahun Rp 75 juta
- Uang Pertanggungan Rp 15 juta
- Manfaat meninggal dunia dan Cacat Tetap seluruh anggota badan karena kecelakaan Maks. s/d usia 60 tahun Rp 15 juta
- Tertanggung untuk yang pertama kali selama masa pertanggungan, terdiagnosa salah satu dari 31 penyakit kritis Rp 15 juta (Pertanggungan pokok tetap berjalan.)
- Total premi yang dibayarkan 38,4 juta dan nilai tunai pada tahun ke 10 sebesar 28 juta (dengan estimasi hasil estimasi 10 tahun terakhir sebesar 200%), Anda akan mendapatkan perlindungan kesehatan selama 38 tahun (75-37)
- Nilau tunai akan tetap berkembang dan pada saat usia Anda 55 tahun akan bernilai 86,7 juta yang bisa dimanfaatkan sebagai dana pensiun

Tertarik kah Anda ? Putuskan segera, karena sangat penting !

SAYA AKAN BANTU PROSES INI, contact me at :
SETYAWAN - 08122789402 - 082122027171
setyawanroses@gmail.com



source : perencanaankeuangan.org

Siapa Bilang Asuransi Kesehatan Mahal !

Asuransi Jiwa dan Kesehatan itu ternyata preminya terjangkau dan memberikan banyak perlindungan


Banyak anggapan bahwa premi Asuransi Jiwa dan Kesehatan itu mahal. Mungkin karena alasan itu masih sedikit orang yang mempunyai asuransi tersebut. Sebenarnya masing-masing item asuransi mempunyai Cost of Insurance atau biaya asuransi.
Dari itu sebenarnya kita bisa menilai seberapa harga sebenarnya masing-masing item asuransi. Mungkin juga alasan manfaat yang didapat dibanding dengan preminya terlalu sedikit. Seharusnya agen asuransi menawarkan yang terbaik untuk kepentingan calon nasabah bukan semata-mata untuk kepentingan agen asuransi itu sendiri.

“Dari total penduduk Indonesia sebesar 240 juta jiwa, hanya sekitar 43,7 juta orang atau hanya sekitar 18 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki perlindungan asuransi jiwa. Dan dari 43,7 juta orang tersebut, hanya sekitar 11 juta orang atau hanya 4,5 persen dari total populasi yang memiliki asuransi jiwa individu,” kata Hendrisman Rahim sebagai Ketua Umum AAJI saat konferensi pers di kantor AAJI di Plaza Office Tower Jakarta, Jumat (3/5/2013).

Asuransi yang banyak dipasarkan akhir-akhir ini adalah asuransi unit link. Yang memberikan dua manfaat sekaligus, yakni manfaat perlindungan santunan asuransi jiwa dan manfaat investasi dalam bentuk nilai tunai. Adapun manfaat asuransi yang terkandung dalam unit link tidak berbeda dengan proteksi yang diberikan jenis asuransi jiwa tradisioanal, yakni manfaat meninggal dunia, manfaat santunan kesehatan, dan manfaat lainnya sesuai program yang dipilih. Dengan masa premi selama 10 tahun nilau tunai yang bisa kita ambil minimal adalah 50% dari jumlah premi yang kita bayar.

Saya sudah melakukan survey dengan cara meminta ilustrasi di agen asuransi yang mempunyai website. Hasil analisanya adalah sebagai berikut :

– Ada agen asuransi yang tidak memberikan manfaat yang bagus secara langsung. Setelah ada balasan dari calon nasabah baru kemudian agen memberikannya. Itu kalau calon nasabah sudah mengerti sebelumnya berbagai macam manfaat asuransi. Kalau tidak dan calon nasabah langsung mempercayainya maka calon nasabah akan merugi seumur hidup atau sampai polis ditutup.

Manfaat asuransi kesehatan bisa sistem reimburst dan sistem kartu provider (cashless). Ada agen yang menawarkan pertama kali adalah sistem reimburst. Memang ada perbedaan biaya asuransi. Namun sebaiknya, keduanya harus ditawarkan kepada calon nasabah. Calon nasabah yang akan memutuskan sendiri. Perlindungan rawat inap di rumah sakit ada dua macam. Pertama manfaat santunan harian rawat inap di rumah sakit dan penggantian aneka biaya rawat inap di rumah sakit dengan plafon kamar. Manfaat santunan harian rawat inap di rumah sakit biasanya dengan sistem reimburst. 

Penggantian aneka biaya rawat inap di rumah sakit dengan plafon kamar biasanya dengan sistem kartu provider. Sebaiknya kita mengambil asuransi dengan penggantian aneka biaya rawat inap di rumah sakit dengan plafon kamar dengan sistem kartu provider.
Karena mempunyai kelebihan :
a. tidak perlu mengeluarkan uang sendiri dulu
b. jumlah pertanggungan lebih besar

Misalnya:
Rawat inap 10 hari, jika sistem santunan harian 500ribu per hari maka yang ditanggung hanya 5 juta. Ini jumlah yang lebih kecil dari seluruh biaya rawat inap 10 hari. Kalau sistem penggantian penuh dengan plafon kamar misal 300 ribu per hari. Maka seluruh tagihan ditanggung asuransi.

– Terlalu banyak alokasi premi yang dialokasikan untuk investasi dibandingkan dengan total biaya asuransi. Seharusnya calon nasabah diberikan beberapa pilihan mulai dari pilihan investasi minimal sampai pilihan investasi tinggi.

– Terlalu panjang masa premi s.d. 20 tahun
Biasanya dengan hanya masa premi 10 tahun sudah bisa memberikan perlindungan maksimal

– Ada batasan minimal mengambil manfaat pada tingkat tidak terendah.
Misal untuk plan A sudah tidak ada dan diharuskan sekarang start dari plan B.  Maka calon nasabah dengan budget minimal akan sulit ikut asuransi.

Memang setiap produk asuransi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dan ternyata ada asuransi jiwa dan kesehatan yang paling terjangkau dan memberikan banyak perlindungan serta mempunyai nilai investasi yang optimal (20% per tahun). Yaitu asuransi dari Sinarmas MSIG Life dari perencanakeuangan.org yang memiliki RS Rekanan di hampir setiap kota besar.




Untuk informasi detail hubungi saya

 SETYAWAN
08122789402 – 082122027171
setyawanroses@gmail.com
 
Jangan memutuskan ikut asuransi jiwa dan kesehatan sebelum mempertimbangkan asuransi SinarmasMSIG dari perencanakeuangan.org




















mixed & source from : aris trijayadi

Minggu, 03 Januari 2016

Disemangati Buku “Dari Gerobak Jadi Alphard”

dari gerobak jadi alphard

Beberapa bulan lalu, saya sempat merasa ngedown karena lelah bekerja. Apalagi saat saya harus menjalani perawatan serta operasi usus buntu, rasanya badan saya seolah menyerah. Saya pernah diposisi menyerah dan memilih untuk liburan di sela – sela masa istirahat saya. Selama masa liburan itu lah saya beberapa kali membaca buku – buku biografi tentang kesuksesan seseorang. Biasanya, setelah membacanya saya akan jadi termotivasi lagi dan kembali semangat menjalani aktivitas saya sebagai wanita kantoran. Tapi akhir – akhir ini, saya sering merasa kelelahan membaca biografi atau buku tentang kisah sukses namun cara penyampaiannya terlalu berat. Saya butuh bacaan yang ringan tapi penuh dengan cerita yang membuat saya kembali semangat. Saya butuh penyemangat baru!
Lalu seorang teman mengabarkan bahwa kakak temannya mengeluarkan sebuah buku. “Dari Gerobak Jadi Alphard”, begitu judulnya. Saya jadi langsung penasaran sekaligus bersemangat. Apalagi saat saya diberitahu bahwa buku ini mengangkat kisah nyata Mas Arie Gaspol, penulisnya, yang menceritakan tentang suka duka kehidupannya. Mulai dari jualan es di gerobak hingga punya mobil mewah sekelas Alphard. Saya langsung menghela napas sekaligus geleng – geleng kepala, kok bisa ya? Rasa penasaran saya akhirnya terbayar lunas saat saya dikirimi bukunya.
SINOPSIS
“Ini bukan fiksi. Ini adalah kisah nyata yang dahsyat dari seorang yang benar – benar tangguh dan pantang menyerah. Melalui cerita panjang perjalanan hidupnya, banyak pelajaran menarik dan menggetarkan yang layak Anda simak dan petik. Dan, hal hebat yang perlu Anda ketahui adalah dengan membaca buku ini Anda akan terangsang untuk siap menjalani hidup ke arah yang lebih baik dan lebih sukses lagi, lagi, dan lagi!”

REVIEW
Saat sekilas melihat cover bukunya, saya sempat bertanya – tanya, ini beneran buku pengalaman hidup orang sukses? Kesannya sampulnya yang sederhana membuat saya mengira ini hanya buku fiksi atau cerita catatan hidup sederhana yang agak berlebihan dengan judulnya. Apa benar hanya kerja sebagai agen asuransi lalu si penulis bisa membeli mobil mewah yang harganya bikin geleng – geleng kepala itu?
Memang, di awal cerita, Mas Arie nggak melebih – lebihkan keadaannya. Cerita mengalir begitu saja membuat saya menikmati kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf hingga lembar demi lembar. Cerita tentang masa kecil Mas Arie yang penuh tanda tanya nggak dijelaskan dengan drama, tapi sesuai dengan pemikiran anak seusianya saat itu. Saya pun sempat meneteskan air mata saat Ibu kandung Mas Arie bertemu dengannya. Ups, spoiler dimulai. Tapi itu kenyataan, ada rasa haru saat saya membacanya.
Dan yang paling bikin dada saya sesak adalah saat Arie harus melalui masa kecilnya dengan usaha, usaha, berdoa, berdoa lalu usaha lagi. Seluruh keringat, pikiran serta kerja kerasnya dicurahkan untuk mengubah masa depannya. Bukan semata karena hanya mencari uang – ya walaupun memang itu tujuan untuk bertahan hidup – tapi karena Arie kecil memang ingin mengubah hidup dan dunianya.
“Aku yakin aku bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik di kota ini…

Bukankah tak ada hasil yang sia – sia dari kata kerja keras itu

Waktulah yang akan menentukannya…”
Dan saya kembali sesenggukkan – maaf kalau lebay, saya hanya nggak habis pikir – saat Arie remaja harus merantau ke daerah orang, mengajar dan bekerja tanpa dibayar. Sebenarnya uang bayarannya dipakai untuk bayar sekolah di kota orang. Lalu ia berjuang sendiri sambil menahan kangen pada kedua orang tuanya karena hidup di kota yang berbeda. Sebuah pengalaman yang sampai detik ini belum saya rasakan, karena saya memang belum sanggup menjalaninya. Dan semua usaha dilakukan agar membahagiakan keluarganya, terutama membuat Ibu dan Ayahnya bangga. Bahwa anak dari seorang yang tak mampu tapi berhasil lulus dari sekolah kejuruan dan siap untuk mengadu nasib di rantauan. Lalu saya jadi tersadar, malu dengan diri sendiri yang masih lalai dalam bekerja, masih ogah – ogahan mencari ilmu, dan masih nggak sungkan meminta pada orang tua.
Di lembar – lembar terakhir, Arie dewasa menjadi pribadi yang tangguh. Ia terus hidup dalam tekanan kebutuhan uang demi menyambung nyawa – dan juga untuk pengobatan ibunya. Ya, dibagian akhir cerita ternyata ada kenyataan pahit lagi yang harus diterimanya. Arie dewasa tak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tapi untuk pengobatan ibunya, lalu untuk masa depannya. Tak sedikit memang yang meragukan kemampuan pria lulusan SMK bermodal tampang pas – pasan dan baju lusuhnya. Tapi namanya juga rejeki nggak bakal ketuker yah, ternyata Arie dewasa menemukan passionnya di usaha asuransi. Usaha yang akhirnya memberikan ia kemudahan untuk melakukan banyak hal, salah satunya membayar seluruh pengobatan dan operasinya ibunya yang tidak murah tentunya.
Seperti kebanyakan buku cerita sukses, diakhir lembaran pasti ada akhir yang bahagia. Namun saya nggak peduli, saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan cara Arie kecil berpikir dan bertindak. Pantas jika Arie dewasa akhirnya bahagia, sukses bersama orang – orang tersayang. Arie dewasa akhirnya bisa sampai ke level bingung menghabiskan uang – uangnya. Dan saya pun ikut tersenyum diakhir lembar buku ini.
Saya yang tadinya lebih suka bermalas – malasan, sekarang seperti dicambuk. Saya harus berusaha, agar lebih baik lagi, lagi dan lagi. Ah terima kasih, Arie kecil, Arie remaja dan Arie dewasa. Saya belajar banyak dari buku ini. Buku yang ringan, membuat saya tak sadar akhirnya sudah sampai diakhir kata dan ditemani sisa – sisa aliran air mata di kedua pipi gempal saya. Lalu akhirnya, saya menanamkan beberapa kalimat yang ditulis di halaman 77.
“Bukankah aku harus mencoba melangkahkan kaki ini…

Ya, berat…

Tetapi, jika tak begitu

Maka aku pun tak pernah bisa membuat kaki ini melangkah…”
Ya, memang selalu ada jalan bagi siapapun yang berusaha. Bukankah memang sudah begitu seharusnya? Saya mengamini dan selalu meyakini, selalu ada pelangi indah sehabis hujan badai. Selalu, walaupun waktunya belum tahu kapan. Saya merekomendasikan buku ini, bagi siapapun yang butuh hiburan sekaligus saran yang tak menggurui. Buku ini layak baca bagi mereka yang ingin dimotivasi dan dalam tahap putus asa. Buku ini layak dimiliki sebagai investasi pengalaman yang menyenangkan, tapi juga menginspirasi.
Penasaran dengan penulisnya? Bisa loh follow twitter dan instagramnya @arie_gaspol atau like facebookmya. Selamat membaca dan selamat mendapatkan semangat baru!
dari-gerobak-jadi-alphard_ 
Judul Buku: Dari Gerobak Jadi Alphard
Penulis: Arie Gaspol
ISBN: 978-602-1669-05-1
Penerbit: DIGNA PUSTAKA
Editor: Agustina Ardhani Saroso
Desain Cover: Alakazam
Layout isi: Fitri
Tanggal Terbit: Agustus 2015
Harga: Rp 65.000
Tebal: 160 halaman
PS: Untuk teman – teman yang ingin membeli buku ini, bisa menghubungi 0815 7413 4490

 https://delapankata.files.wordpress.com/2015/09/footer-copy.gif

Source :  https://delapankata.wordpress.com/2015/11/10/1820

Buku / Need Insurance / Menjadi agency  - Silahkan Kontak ke Setyawan : 08122789402 

Mengenai Saya, silahkan Klik: https://www.linkedin.com/pub/setyawan-roses/44/583/bba

Foto saya
Peduli & Concern Tentang Sales - Saving & Personal Financial Planning